Urgensi Headlamp dan Kompas dalam Manajemen Perjalanan
Posted by anggiazainur on 10.29 with No comments
![]() |
Headlamp (pinjaman) dan Kompas (milik pribadi) |
Dari judul postingan ini saja sudah cukup mengerikan ya?
Bayangan kalian pasti tentang ilmu yang berat-berat, haha.
Maaf apabila tidak seperti yang dibayangkan. Postingan ini hanya akan menggambarkan tentang pentingnya headlamp atau lampu senter bagaimana pun bentuknya dan juga kompas (bagaimana bentuknya juga) yang keduanya akan harus selalu ada dalam dekapan kalian saat berpergian melalui sebuah kisah.
Jadi, alkisah, pada jaman dahulu kala
Ada seorang gadis cantik jelita, sebut saja pemilik blog ini (jangan muntah, plis)
Ah, sudah lah, bingung ceritanya...
Jadi langsung kembali ke topik kita tentang headlamp, sesuai pengalaman saya dan teman seperjalanan. Pentingnya headlamp atau senter berbagai bentuk dan merk apapun akan sangat terasa saat gelap tiba. Karena apa? ya karena kalau masih terang tanpa ini pun kita masih bisa melihat.
Eh, maksud saya, dalam perjalanan apapun pasti tidak ingin melewati perjalanan tanpa ada kegiatan malam hari seperti camp, api unggun, istirahat di alam bebas dan semacamnya. Jadi tentu lah jangan lupa membawa benda yang satu ini.
Dan yang perlu diingat juga, jangan karena mentang-mentang di jalan ada lampu seperti di Gunung Api Purba Nglanggeran itu, tapi ada banyak jalan yang benar-benar tidak terkena cahaya lampu. Waspadalah!
Dan yang sangat perlu diingat, jangan biasakan diri kita bergantung pada orang lain. Berharap orang lain ada yang membawa senter sih ngga masalah, tapi yang jadi problem ketika orang lain itu bertepuk sebelah tangan. Gimana coba rasanya? Sedih kan. Sedih kalau ternyata dia sudah men-senter-i seseorang yang lain, dan lebih sedih lagi kalau kalian sama-sama berharap dan mengandalkan satu sama lain, alhasil tidak ada yang membawa senter.
Sebenarnya tidak apa tidak bawa senter, kalau saja di mata kalian sudah ada sistem penangkap sinyal infrared #apasih
Kembali ke alkisah, kini kisah tentang pentingnya kompas dalam suatu perjalanan.
Tidak peduli besar atau kecilnya perjalanan tersebut, tetaplah kompas perlu dibawa, kenapa?
Jangan sampai sok-sokan tahu arah, tapi ternyata sholat jadi menghadap timur (berlawanan kiblat)
Jangan sampai lupa jalan pulang, nanti nasibnya sama kayak Butiran Debu.
"....aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi,
aku tenggelam dalam lautan luka dalam.
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang,
aku tanpamu, butiran debu."
Ya kalau tersesat kurang dari 24 jam, lha kalau udah lebih dari dua-tiga hari bahkan seminggu?
Selain kehabisan logistik, bisa-bisa kalian ditemukan Tim SAR tinggal tulang belulang.
So, don't miss your lamp and compass ya guys.
Be smart and be happy :)
0 komentar:
Posting Komentar
thanks for reading my post, give comment please.