Menceritakan semua tentang cita, cinta dan petualangan hidup.

Sabtu, 28 Desember 2013

SAYA (BUKAN) AKTIVIS, HANYA BERUSAHA AKTIF


Ya, judul yang paling tepat menurut saya. Saya memang bukan aktivis, saya hanya orang yang berusaha aktif dimana pun. Tapi teman-teman selalu bilang, “Anggi sibuk, Anggi mana ada waktu buat main.” Ngga, ngga seburuk itu kok hidup orang yang agak aktif seperti saya. Saya menganggap semua aktivitas ini adalah pengganti main. Saya ingat perkataan pak Arsyad (Pengawas Kopindo) saat acara Dikmenkop se-DIY yang saya dan teman-teman adakan, beliau mengatakan, “Di Kopma itu mengefisienkan waktu bermain.” Ya benar, bermain jadi lebih efisien ketika kita isi dengan hal-hal positif apalagi berhubungan dengan banyak mahluk eh, orang.
Kenapa bilang berusaha aktif? Ya karena saya tidak bisa diam. Sejak sekolah dasar saya aktif diperlombaan, terutama Pramuka. SMP, hampir semua eskul saya ikuti, pokoknya saya tidak mau pulang lebih awal. Sejak SMP saya terbiasa pulang sore, sembari menunggu Mama pulang dari kerjanya. Saya ikut Pramuka, PMR, BTA, komputer hingga lukis. Menginjak SMA pun tak jauh beda, saya ikut 3 organisasi, Pramuka, Iksapala (Ikatan Siswa Pecinta Alam) dan PKS (Patroli Keamanan Sekolah), ketiganya berhasil membuat saya selalu pulang sore bahkan sabtu-minggu bermalah di sekolah maupun berkemah. Tapi semua itu lambat laun menjadi hobi. Saya terlalu bosan dengan kehidupan sekolah yang hanya belajar-pulang-belajar-pulang, menderita. Berbeda ketika punya banyak teman dan banyak amanah, rasanya bahagia dan perputaran ide diotak lebih cepat.
sumber: old.leutikabooks.com
Namun, menjelang kuliah saya harap bisa menjadi pribadi yang lebih fokus, karena tidak hanya organisasi yang diurus, termasuk pekerjaan, dll. Saya mulai jatuh hati pada satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Koperasi Mahasiswa UNY. Diawal kami sepertinya memiliki chemistry, kewirausahaan. Ya, saya sangat suka berwirausaha. Mungkin faktor keturunan. Tapi bukan juga sih, mungkin faktor pembiasaan, dari SMP juga sudah menjajal berwirausaha, mulai dari rental Play Station milikku sendiri hingga jaga counter dengan alih-alih semua laba menjadi milikku saat itu hehe. Saat itu belum terpikirkan tentang beban, biaya, dan semacamnya.
Oleh karena itu, dari awal saya aktif di Kopma dan di Himpunan Mahasiswa Jurusan juga (HMPE) dan juga dibeberapa UKM olahraga, tapi hanya sebatas menyalurkan hobi. Hati saya sudah terpaut satu UKM itu, Kopma. Sampai pada waktu saya patah hati, karena setalah saya menjadi audit internal Kopma UNY, saya masih semester 1. Kemudian Kopma membuka recruitment untuk Asisten Bidang 2012, dan saya ditolak dengan alasan belum cukup umur. Ngga tau kenapa rasanya sakit waktu itu, hingga akhirnya saya memutuskan untuk bergabung di UKM Fakultas bidang penelitian, Kristal (Komunitas Riset dan Penalaran), bidang yang diamanahkan kepada saya masih sejalan, yaitu Entrepreneur Study and Development (ESD) dan saya mulai melupakan kejadian sakit hati itu. Dan akhirnya saya mulai menikmati dunia saya ini. Hingga akhirnya saya juga mendaftar menjadi manajer di CV Rnb Management. Semakin melupakan rasa sakit itu :)
Kemudian satu tahun berjalan, dan saya terpaut lagi, padahal sudah sempat tidak aktif di Kopma selama berbulan-bulan setelah itu. Ketika itu ada oprek Junior Asisten, dan saya coba daftar dan akhirnya keterima. Kemudian Februari 2013 ada oprek Asisten dan saya keterima lagi, bagian Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) tepatnya Asisten Pendidikan Anggota.
Memang, ini bidang yang saya pilih tapi bukan yang saya minati hehe. Tapi, yang namanya Anggi sebisa mungkin ngga akan meninggalkan amanah kok. Ada alasan kenapa saya memilih bidang ini walau tidak saya minati. Semua akan baik-baik saja. Buktinya sampai sekarang masih beres kan? Karena dimana pun saya, saya tetap punya target yang menyesuaikan, biar ngga nganggur geje, karena Anggi paling ngga suka nganggur :)
Saya banting stir dari dunia usaha ke dunia pendidikan, susah banget.  Tapi saya harus menyadari bahwa background kuliah saya adalah kependidikan walau di Fakultas Ekonomi. Jadi mau ngga mau ya harus fasih di dunia kependidikan, mungkin itu juga jadi salah satu alasan saya banting stir. Toh selama ini juga saya turut serta dalam dunia pendidikan dengan mengajar privat anak-anak SD sampai SMA. Jadi masih wajar sih hehe.
Selain kedua dunia itu,eh maksudnya usaha dan pendidikan. Saya juga bergerak dibidang media dan jaringan, ditahun yang sama saya juga diamanahi sebagai koordinator akhwat Media dan Jaringan UKMF Al Fatih. Namun sayangnya disini saya benar-benar merasa kurang maksmimal. Mungkin karena memang saya tak bisa mendua. Proker demi proker terlaksana memang, tapi seadanya, belum ada yang “waw” menurut saya. Jelas ini kesalahan saya yang setengah-setengah dalam mengkoordinir semua staf, padahal saya akui saya memiliki staf yang super luar biasa. Mereka sangat ahli dibidangnya, tapi sekali lagi saya kurang maksimal. Semoga Allah memaafkan segala kekhilafan saya ini.
Berkaca kasus tersebut saya memutuskan untuk fokus kedepan dan tidak mendua. Menjadi aktif memang sulit apalagi aktivis. Tapi semua itu pilihan. Kalau pun harus memiliki lebih dari satu amanah, harus lebih lihai lagi dalam mengaturnya. Sungguh tidak ada manusia yang sempurna dan tak pernah lepas dari kesalahan.

SAYA (MASIH) MAHASISWA


Rasanya hanya ingin sharing pengalaman akhir-akhir ini, dan mungkin mengulas beberapa waktu lalu.
gambar: fikrimet05.files.wordpress.com
Akhirnya November 2013, saya mendaftarkan diri menjadi salah satu agen/finance consultant di perusahaan asuransi ‘raksasa’ ini, PT Prudential Life Assurance. Setelah beberapa hari yang lalu saya melaksanakan rangkaian pelatihan dan tes, kini saatnya saya ujian akhir untuk sertifikasi AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia). Sebelum saya memulai ujian, ternyata masih banyak waktu tersisa untuk menunggu, saya berkenalan dengan seorang bapak, seorang ibu dan seorang mas-mas yang umurnya mungkin jauh diatas saya. Ya, saya paling muda saat itu. Sembari menunggu kami pun berbincang-bincang. Ternyata perbincangannya tak jauh berbeda dengan saya yang anak kuliahan. Mereka yang sudah berumur pun ketika menghadapi ujian akan was-was walau tetap cuek dan malas belajar hehe. Ditengah perbincangan kami, bapak tersebut bertanya pada saya, “kamu masih kuliah? Kok mendaftar di sini?” dengan mudah saya menjawab, “ya, nambah pengalaman pak.” Batin saya berkata, “nambah penghasilan juga.”
Tak berhenti disini, bapak tersebut melanjutkan pembicaraannya, “lha iya ngapain masih kuliah duit tinggal minta ortu kan?”, saya jawab, “tidak pak, saya ingin usaha sendiri.” Kemudian bapaknya bercerita, “Dulu jaman saya kuliah tahun 90an enak, apa-apa tinggal minta orang tua, ngga sampai kepikiran cari pekerjaan segala macam, kalau kekurangan duit tinggal minta orang tua. Mungkin beda ya sama mahasiswa jaman sekarang. Ya bagus lah.”, saya hanya tersenyum menanggapi hal tersebut :)
Akhirnya tidak sampai satu hari, hasil ujian diumumkan dan alhamdulillah saya lolos :)
Sekarang tinggal bagaimana saya belajar mencari peluang dan menjadi professional finance consultant yang sesungguhnya. Semoga Allah selalu memudahkan.
Menyoal pekerjaan, sebelum ini saya pun sudah bekerja bersama teman-teman di UGM (saya anak UNY sendiri), saat itu saya mendaftar di CV Rnb Management milik mas Aliet (sekarang beliau telah bekerja di kementerian keuangan, kalau ngga salah hehe) dan temannya, mas Dino, yang masih melanjutkan kuliahnya di Magister Ekonomi Pembangunan UGM. Saat itu saya mendapat amanah sebagai manajer marketing dan administrasi, dibantu teman saya satu tim ada Shofi manajer Rnb Publishing House dan yang lainnya manajer Rnb Web beserta Rnb Organizer.
Di sini banyak pelajaran yang saya dapat. Tentang kedisiplinan, tentang memberikan yang terbaik untuk mitra bisnis. Ohya ini terjadi ketika saya duduk dibangku semester 2, atau sekitar tahun 2012 awal. Saat bekerja eh, belajar di Rnb ini saya juga masih mengajar lewat salah satu bimbel dan konsultasi di Jogja, katakanlah Indonesia Collage, eh iklan :D
                Bekerja, bekerja dan bekerja. Mungkin hal itu yang pertama kali kalau otak saya bisa dibaca. Namun tidak hanya itu kok, saya pun belajar, kuliah. Walau tragis memang di semester 2 dan seterusnya saya sulit meraih predikat cumlaude seperti semester pertama. Namun, kata dosen saya, “ngga apa-apa kamu ngga cumlaude, besok yang bakal ditanya itu pengalamanmu, bukan IPK mu.”
Ah bahagianya, itu kalimat paling mujarab buat menenangkan saya :)
Intinya saya (masih) mahasiswa dan akan mengutamakan tugas sebagai mahasiswa sebelum tugas-tugas lainnya. Mohon doanya ya teman-teman, semoga kita semua bisa jadi pribadi yang beruntung, sukses dan dijauhkan dari kekufuran. Aamiin.