Menceritakan semua tentang cita, cinta dan petualangan hidup.

Kamis, 03 Desember 2009

Tips menyelamatkan alam

nemu dari sumber,,,,
ada 12 tips penting buat menyelamatkan alam kita ini temand ! x)

1.Pisahkan sampah organik dan sampah anorganik.
Biasakanlah memilah-milah sampah anorganik dan organik di mana saja untuk memudahkan pengelolaan sampah tersebut. :D



2. Kurangi penggunaan bahan anorganik.
Biasakanlah bawa kantong belanja sendiri, kurangi beli barang dalam satuan kecil contohnya sachet sampo, detergen, dan lain-lain.


3. Dukunglah petani lokal
Dengan membeli buah-buahan, sayur-sayuran, daging, dan susu dari petani lokal yang dekat dari rumah kita, maka kita menghemat bahan bakar dari truk yang membawa produk pertanian itu samapai ke rumah kita.




4. Hemat dalam penggunaan kertas.
Biasakanlah menggunakan kertas di kedua sisi.

5. Hemat dalam penggunaan air dan BBM.
Bahan bakar minyak suatu saat akan habis dari bumi ini dan sejauh ini pengembangan sumber energi alternatif masih dalam taraf percobaan.


6. Hemat dalam penggunaan listrik.
Biasakanlah meminimalkan penggunaan listrik dari jam 5 sore sampai 10 malam, karena itu waktu beban penggunaan listrik. Sebagian besar energi listrik di Indonesia diperoleh dari BBM, jadi hemat listrik = hemat BBM


7. Jadilah pelopor lingkungan.
Dunia sedang terancam oleh pemanasan global dan perubahan iklim yang sangat cepat. Untuk mencegahnya, kita tidak perlu menunggu orang lain untuk bergerak, tapi kita bisa mulai dari diri kita.



8. Bergabunglah dengan organisasi lingkungan.
Bargabunglah dalam organisasi lingkungan pasti menyenangkan. Anda bisa menyelamatkan dunia.


9. Jangan memelihara, memburu, atau mengonsumsi hewan langka.
Punahnya satu spesies akan memiliki pengaruh berantai yang akhirnya dapat memutuskan siklus kehidupan dan memberikan dampak serius pada keseluruhan ekosistem. :v


10. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi di selokan dan sungai.
Biasakanlah hidup teratur. Buang sampah di sembarang tempat pada akhirnya akan mengalir ke selokan, selanjutnya ke sungai dan berakhir di laut. Laut bukan tempat buang sampah. Anda sudah mengetahui dampaknya bukan?


11. Jangan memilih kendaraan yang boros dan tidak ramah lingkungan.
Biasakanlah bersepeda atau berjalan kaki jika jarak ke tempat tujuan kurang dari 1 Kilometer.


12. Masing-masing dari kita memelihara setidaknya satu pohon.
Kita bernapas menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, sebaliknya pohon dalam fotosintesis menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Biar impas minimal kita tanam dan rawat satu pohon. :D

Rabu, 04 November 2009

Makna hidupku

Ku renungi hari demi hari
Ku tatapi waktu demi waktu
Ku resapi detik demi detik

Hilang arti hidupku
Hilang makna keindahan itu
Hilang kebahagiaan hidup itu
Yang ada hanyalah penyesalan yang datang selalu dalam akhir kisah ini

Namun, makna hidup bukanlah penyesalan
Bukanlah kesedihan
Bukanlah hilangnya keindahan

Makna hidup ialah bagaimana kita mengerti bagaimana kehidupan
Makna hidup ialah bagai mana kita dapat menghargai kehidupan
Menghargai keindahan
Menghargai seluruh ciptaan-Nya

kisah aku, tanpa kalian...


Pada saat itu, ketika aku tak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan. Ketika itu semuanya berubah. Harapanku ikut mengalir bersama air mataku. Berhari-hari terus ku linangkan air mata ini, dan tak kunjung berhenti. Entah mengapa, rasanya begitu sulit ketika aku benar-benar tak bisa ikut merasakan petualangan bersama teman-teman itu.
Ketika itu, aku hanya dapat menitipkan jiwakku tuk pergi bersama kalian. Tanpa ragaku yang mulai melemah ini, namun jiwa ini tetaplah bersama kalian. Dan mencoba tetap tegar diterpa hempasan angin itu.
Selepas kalian pergi bersama jiwaku disana. Hati ini mulai resah. Ntah apa yang membuatnya begitu. Namun inilah kenyataan. Ternyatajiwaku tak sekuat yang kalian bayangkan. Jiwaku begitu lemah, terus menangis selepas kalian pergi.
Aku ingin lepas, ku ingin bebas, ku ingin saat-saat bersama kalian. Ku ingin berpetualang bersama kalian. Aku ingin menikamti masa-masaku bersama kalian. Menetes kembali air mataku ketika ku ingat hal ini. Hanya satu pikirku. “kalian pulang dengan selamat” membawa jiwaku kembali kedalam ragaku yang mulai rapuh.
Tiga hari lamanya aku benar-benar merasakan hampanya hidupku tanpa kalian. Setiap menitnya yang ku ingin hanya kabar dari kalian. Setiap detiknya yang ku ingin hanya senyuman dari kalian. Namun sulit, aku benar-benar tak bisa melihat kalian. Setiap malam aku hanya dapat memeluk bayang-bayang diri kalian. Tanpa merasakan dekapan hangat peluk kalian. Canda tawa yang tak dapatku lihat. Sampai datangnya kalian kembali kesisiku.
Kabar, kabar, dan kabar. Hanya itu yang aku inginkan dari kalian. Aku ingin bersama kalian saat-saat itu. Tapi mengapa begini? Ku hanya dapat menangis dan merenungi keadaanku saat ini.

Senin, 02 November 2009

SOAL UTS TIK SEMESTER 1 2009/2010

1.Internet explorer merupakan salah satu contoh dari

    a.jenis akses internet
    b.browser
    c.perangkat keras
    d.istilah internet
    e.fasilitas internet


2.Dial-up merupakan salah satu contoh dari
    a.jenis akses internet
    b.browser
    c.perangkat keras
    d.istilah internet
    e.fasilitas internet


3.Fasilitas mIRC dan Yahoo Messenger yang ada di Internet digunakan untuk:
    a.Mengirim e-mail
    b.mailing list
    c.chatting
    d.menelpon
    e.browsing


4.Merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, komersial, organisasi maupun perorangan disebut dengan:
    a.chatting
    b.internet
    c.browsing
    d.e-mail
    e.jaringan


5.Yang tidak termasuk kedalam contoh-contoh browser dibawah ini adalah:
    a.opera
    b.internet Explorer
    c.Monzilla firefox
    d.modem dial-up
    e.netscape


6.Yang bukan fungsi Modem adalah….
    a.menerjemahkan data
    b.menghubungkan komputer dengan telepon
    c.menyimpan data
    d.menghubungkan komputer dengan komputer lainnya.
    e.menghubungkan komputer dengan ISP


7.Download adalah:
    a.memasukkan data ke internet
    b.meng-update data ke internet
    c.mengirim data
    d.memasukkan data dari internet ke komputer.
    e.mencetak data dari internet


8.Untuk tersambung ke jaringan Internet, pengguna harus menggunakan layanan khusus yang disebut dengan:
    a.modem dial-up
    b.e-mail
    c.ISP
    d.Browser
    e.Chatting


9.Fungsi user Id adalah untuk masuk/mengakses(login) ke server E-mail, setiap User Id harus disertai dengan:
    a.lambang
    b.simbol
    c.kode
    d.tanda
    e.password


10.Halaman tertentu yang terdapat di sebuah web site disebut dengan:
    a.homepage
    b.e-mail
    c.webpage
    d.milis
    e.web site


Jumat, 23 Oktober 2009

hidup itu . . .

hidup itu ...
di bawah atap langit beralaskan tanah bumi ...

hidup itu ..
mengalir layaknya arus air yang terus mengalir hingga persimpangan terakhir ...

hidup itu ..
bebas layaknya burung-burung yang beterbangan di langit luas ..

hidup itu ..
pengorbanan perasaan , harta benda ..

hidup itu ..
bagai senandung nada-nada , semakin sering dilantunkan semakin nyaring di dengar ..


hidup itu ..
aku,
aku,
AKU, dan
AKU ..


aku yang hidup di bawah atap langit yang beralaskan tanah bumi .

aku yang hidupnya terus mengalir mengikuti berkembangan kehidupan tanpa lupa akan pedoman hidupku .

aku yang hidup bebas layaknya burung-burung beterbangan di langit biru .

aku yang hidup semestinya mengorbankan perasaan , harta benda bagi keluargaku , saudara-saudaraku , sahabatku , teman-temanku ,
menyerahkan jiwa raga untuk bangsa .

membuat pedoman hidupku yang berlandaskan petualangan .



aku adalah pemuda Indonesia
aku adalah pejuang bangsa
aku adalah putra-putri bangsa Indonesia (gie03_23okt'09)

Minggu, 04 Oktober 2009

semua pertanyaan

kau buat aku bertanya tentang arti kehidupan,

kau buat aku bertanya tentang arti kenyataan,

kau buat aku bertanya tentang teka-teki malam,

kau buat aku bertanya tentang kerinduan,

namun, dari semua pertanyaan ntu ..

hanya satu tanyaku,,,

adakah cinta sejati ntu??

hidup ini . . .

terluka karna masa lalu,
tersiksa karna kerasnya kehidupan,
terpaku karna egoisme seseorang,
tenggelam karna dalamnya dunia

hidup ini ...
di antara debur ombak dan langit malam

hidup ini ..
di antara hempasan angin dan keheningan malam

hidup ini ..
dingin dan keras membekukan

hidup ini ..
tak lebih dari kehidupan yang sementara

tak kan kekal,
tak kan abadi

..

Minggu, 14 Juni 2009

Tak pernah berhenti berjuang pecahkan teka-teki malam.

sampaikanlah pada ibuku
aku pulang terlambat waktu
ku akan menaklukkan malam
dengan jalan pikiranku

sampaikanlah pada bapakku
aku mencari jalan atas
semua keresahan-keresahan ini
kegelisahan manusia

retaplah malam yg dingin

reff: tak pernah berhenti berjuang
pecahkan teka-teki malam
tak pernah berhenti berjuang
pecahkan teka-teki keadilan

berbagi waktu dengan alam
kau akan tahu siapa dirimu yg sebenarnya
hakikat manusia

repeat reff

keadilan, keadilan

* akan aku telusuri
jalan yg setapak ini
semoga kutemukan jawaban

repeat * [3x]

jawaban, jawaban, jawaban, oh oh oh


Lirik Lagu Lirik Lagu Erros So7 - feat Okta Gie dipersembahkan oleh Lirik Lagu Indonesia Terbaru

Sabtu, 13 Juni 2009

Rinjani, dan Arti Sebuah Kehidupan


Ketika aku mulai merenungi kehidupan, merasakan kegelisahan hidup, dan kebimbangan. Sempat berfikir, ”mengapa Tuhan menciptakanku?”. kegelisahan itupun berlarut-larut aku rasakan, menanti datangnya keindahan dan mengerti apa arti kehidupan.
Aku di sela-sela kecil kehidupan, sebagai anak dari kedua orang tuaku yang tak luput dari kesalahan. Mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Semakin umurku bertambah, semakin aku merasa kehilangan kasih sayang mereka. Hingga suatu hari aku merasakan bahwa kasih sayang mereka benar-benar pudar. Menjadikanku sebagai debu putih yang berterbangan kesana kemari tanpa arah. Disitulah aku mencoba memulai perjalanan hidupku tanpa mereka.
Langkah demi langkah, ku lalui jalanan yang pahit tanpa mereka. Awalnya memang begitu menyakitkan. Namun, setelah aku pikirkan kembali semua itu tak seburuk yang ku bayangkan. Jalan-jalan aspal telah ku lalui dalam kesendirian, hanya berbekal tas berisikan pakaian beserta perlengkapan seadanya yang ku bawa untuk bertahan hidup. Hingga dikemudian hari, di persimpangan jalan aku melihat sesosok misterius berpostur tubuh tinggi ideal, dengan tampang lumayan menuju ke arahku.
Ya Tuhan, apakah itu malaikat yang akan menjemputku, secepat itukah?” pikiranku menuju hal-hal aneh.
Tiba-tiba sosok misterius tersebut mendekat dan menyapaku. Oh, betapa bahagianya aku, ternyata Tuhan masih memberiku kesempatan hidup. Rhefan, itulah orang yang pertama kali menyapaku dan mempersilahkanku untuk berkunjung ke basecamp-nya. Guncang pikiranku, bimbang perasaanku.
haduh, ini semua engga bener!” perkataanku dalam hati.
Ternyata sesosok tersebut bertambah menjadi beberapa sosok, tiba-tiba dua sosok pria muncul. Danu dan Hendra, mereka bersama dengan Rhefan, yang kemudian mengajakku berbincang-bincang sekedar obrolan kecil. Sambil melepas lelah, dan beristirahat sejenak, saat itu pula aku mulai menceritakan kejadian yang terjadi dikehidupanku sehingga aku bisa sampai di hadapan mereka.
Setelah mereka mengetahui jalannya kejadian yang aku alami tersebut, ntah karena simpatik mereka, maupun alasan lain, mereka mengajakku untuk bergabung dengan mereka. Terlihat dari bawaan mereka, yaitu sebuah ransel yang cukup besar dan nampaknya cukup berat. Aku sendiri awalnya kurang yakin dan kurang mengerti apa yang akan ku lakukan sesudah itu, namun mereka senantiasa membantu dan memberiku pengarahan tentang apa yang akan mereka lakukan.
kita akan melakukan expedisi ke Gunung Rinjani, yaitu salah satu tempat yang begitu menakjubkan di Indonesia tercinta ini, tempat tersebut dapat membuat pikiran kita tenang dan tempat yang tepat untuk merenungi kehidupan” Rhefan memberikan informasi sekaligus memberikan motivasi kepada teman-teman beserta aku yang kurang yakin bisa mampu melakukan perjalanan tersebut.
Gunung Rinjani setinggi 3.726 meter di atas permukaan air laut, gunung Rinjani ini merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia dengan status gunung berapi yang cukup terkenal di seluruh dunia. Perjalanan ini begitu menantang bagiku. Secara fisik memang aku hanyalah seorang anak perempuan lemah dengan berbagai kekurangan, dan juga aku akui bahwa secara mental aku pun sedang kacau. Namun, untungnya ada mereka yang terus mendorong aku untuk tetap bisa menghadapi semua ini.
Betapa beruntungnya aku” pikirku begitu.
Hari ini, merupakan hari pertamaku bersama teman-teman baruku, tepatnya Rabu pagi. Hari ini, ku masih dalam tahap latian bersama teman-teman lain. Awalnya memang terasa berat bahkan sangat berat bagiku, seorang anak perempuan yang mengikuti latihan layaknya seorang laki-laki. Namun, demi petualangan itu, demi penemuan jati diriku, aku selalu berusaha, dan berusaha yang terbaik untukku.
Hari-hari aku lalui dengan berlatih dan berlatih. Aku selalu mengikuti setiap latihan tersebut dengan senang hati dan penuh kesungguhan. Demi petualangan itu, demi perjalananku mencari arti sebuah kehidupan. Bersama teman-temanku yang sudah mulai ku percayai, aku yakin aku dapat mencari apa itu arti kehidupan yang sesungguhnya.
Setelah berminggu-minggu aku latihan fisik, aku mulai merasa yakin bahwa aku dapat menaklukan expedisi tersebut. Bersama ketiga teman–teman cowok yang lain, aku memang terkesan nekat sebagai seorang cewek, namun kenapa tidak? Toh itu juga dapat memberikanku banyak pelajaran dan pengalaman mencari sebuah arti nyata kehidupan.
Malam sebelum expedisi tersebut kami menyiapkan peralatan-peralatan yang akan kami gunakan selama expedisi berlangsung. Kemudian, tiba saat untuk beristirahat sebelum expedisi, saat itu aku melihat Danu dan Hendra sudah tertidur lelap. Namun aku bingung, dalam hatiku pun bertanya ”kemanakah Rhefan?”. Entah mengapa pikiranku tak tenang, mataku pun sulit terpejam, pertanda apakah ini?. Aku mulai berjalan ke teras belakang basecamp, belum sampai teras belakang aku mendengar langkah kaki dan suara tangis yang cukup misterius dengan volume yang kecil dan terdengar merintih. Dengan langkah pelan dan berhati-hati aku mulai mendekati teras belakang basecamp, dan tiba-tiba nampaklah sesosok laki-laki dengan mengenakan jaket hitam tebal beserta tutup kepala sedang meneteskan air mata.
Siapa di sana?” pertanyaanku dengan nada histeris yang mungkin mengagetkan laki-laki tersebut.
Kemudian Laki-laki tersebut membalikan badan dan ternyata sosok laki-laki tersebut ialah seorang Rhefan yang aku lihat dia itu cowok tegar dan tak terkalahkan dapat meneteskan air mata. Aku terkejut melihatnya, aku juga tak habis pikir mengapa ia menangis seperti itu ya? Hatiku pun tersentuh untuk bertanya kepadanya.
mengapa kau menangis? Apa ada yang salah?”. Tanyaku membuka tempat curhat gratis.
Kemudian dia menjawab ”aku tak apa, hanyalah sebuah kesalahan yang membuatku berada di sini”.
Aku pun tak mengerti dan bertanya, ”maksudnya apa?”.
kamu ga tau gimana rasanya menjadi aku, semua ini cuma sebuah kesalahan”. Jawabnya dengan nada agak tinggi.
Karena aku pikir dia marah padaku, aku terdiam di sebelahnya. Namun, ternyata dia tidak seperti yang aku pikirkan, setelah dia terdiam sejenak.
kemudian dia bangun dengan senyum di wajahnya sambil berkata,”Lupakan hal tadi, istirahat yuk, besok pagi kita akan melakukan perjalanan cukup jauh menuju Nusa Tenggara Timur”.
Aku pun mengikuti perintahnya, kembali ke dalam basecamp dan melanjutkan istirahat untuk perjalanan besok.
Pagi harinya, tepatnya pukul 05.00 WIB. Kami masih melakukan yang namanya latihan fisik, walaupun kali ini cukup ringan, namun aku tidak menyepelekannya. Pukul 07.00 WIB, kami melakukan perjalanan dari Kebumen menuju Surabaya menggunakan Bus yang memakan waktu yang cukup lama. Namun, perjalanan yang cukup lama tersebut tidak begitu terasa bagiku, dengan celotehan dan canda tawa bersama mereka, perjalanan ini tidak terasa melelahkan. Kemudian, setelah melalui perjalanan dan beristirahat sejenak, sekiranya pukul 13.00 WITA kami meneruskan perjalanan menuju Nusa Tenggara Timur lebih tepatnya yaitu di Lombok menggunakan kapal Ferry. Dalam perjalanan kali ini, jujur aku tidak terbiasa menggunakan kapal, rasanya agak pusing dan mual. Terkesan ’ndesa’ tapi tak apalah, ”namanya juga pemula” aku berkata sambil tersipu malu. Setelah beberapa jam perjalanan, tiba juga kami di pulau yang berbeda, Lombok merupakan salah satu tempat yang menakjubkan di Indonesia, dengan pemandangan exsotis pantainya beserta hiasan air laut begaikan taburan permata. Oh, luluh mataku memandang semua ini. Namun, karna waktu juga yang memisahkan aku dengan pemandangan Pantai Lombok itu. Aku dan kawan-kawan berjalan menuju basecamp di sana, berhubung bis yang menuju Sembalun sudah tidak ada lagi. Terpaksa kami menginap dan beristirahat terlebih dahulu di basecamp tersebut hingga keesokan harinya.
Kemudian, tepatnya pukul 05.00 WITA kami melanjutkan perjalanan via Sembalun. Perjalanan pendakian dimulai. Kali ini kami mengambil jalan masuk dari pintu gerbang Sembalun. Perjalanan kami dari daerah Mataram menuju Sembalun kali ini menggunakan kendaraan khas Lombok. Pada waktu perjalanan pantai Lombok yang begitu indahnya dann pegunungnan dengan sabana terbentang luas sepanjang perjalanan, serta monyet-monyet yang berkeliaran di antara rumput ilalang dan pepohonan. Subhanallah, mataku benar-benar dimanjakan di tempat ini. Kemudian, sesampainya di Sembalun, kurang lebih pukul 11.00 WIB langsung menuju Rinjani Information Center untuk mengurus izin masuk serta mendapatkan tiket masuk Taman Nasional gunung Rinjani. Setelah itu, kami beristirahat sejenak hingga pukul 12.00 WiB kami pun memulai memulai pendakian. Perjalanan pendakian ini kami mulai melalui jalur Sembalun, yang merupakan jalur yang sering dilalui oleh para pendaki lainnya dan juga mereka-mereka yang gemar tracking.
Perjalanan awal aku masih cukup yakin dengan keadaanku kali ini. Melalui gerbang Sembalun yang nantinya akan melewati pelawangan Sembalun hingga menuju puncak Rinjani. Dalam perjalanan ini, jalur yang kami lewati cukup dramatis dan mengesankan. Diperjalanan nampak luas padang savana dengan punggung gunung yang berliku-liku beserta jurang di kanan dan kiri jalur. Memang cukup jalur ini ekstrim, dengan padang savana yang benar-benar mendramatisir suasana. Hamparan rumput ilalang setinggi satu meter dan buisa dikatakan tanpa pepohonan, merupakan ujian yang cukup berat bagiku sebagai pemula, dan memang terkesan sangat nekat. Beberapa meter sudah kami berjalan. Panasny terik matahari yang langsung menembus mengenai tubuh ini. Hingga akhirnya kejadian itu terulang, dadaku mulai terasa sesak, nafasku mulai kembang kempis, dan akhirnya kambuhlah asmaku. Aku terjatuh dihamparan padang savana. Rhefan melihatku yang terjatuh begitu saja, aku merasakan kepanikannya Rhefan lengsung memanggil Danu dan Hendra untuk P3K, untungnya mereka membawa tabung oxygen. Ranselnya pun ia jatuhkan dan meninggalkan ranselku di padang itu, dia pun mengangkatku hingga pos 1, ntah apa yang akan terjadi jika tidak ada dia, aku sangat berhutang budi padanya. Perjalanan ini begitu mengesankan, menjadikann guru kehidupan bagiku. Sejenak kami beristirahat di pos 1, hingga keadaanku membaik. Sial memang, aku hanya jadi beban mereka, pikirku begitu.
Perjalana kami lanjutkan setelah aku benar-benar merasa lebih baik. Hingga pos II yang masih terdapat sumber air, kami memanfaatkan siituasi tersebut untuk mengambil simpanan air untuk bertahan hidup di alam terbuka ini. Hingga pos III anginnya pun menjadi semakin kencang, suhu udara yang tadinya amat panas kini berubah ekstrim menjadi sangat dingin. Akhirnya pukul 21.00 WITA kami memutuskan untuk beristirahat di sebuah bukit, kira-kira dua jam perjalanan sebelum sampai di pelawangan. Sebenarnya apabila kami paksakan, kami bisa beristirahat di pelawangan yang dekat dengan sumber air. Namun, kondisiku saat ini sendiri sudah tidak memungkinkan unutuk melanjutkan perjalanan, maka kamipun mendirikan tenda dum. Berdirilah sebuah tenda dum untukku, mereka tidur di luar hanya menggunakan sleaping bag. Akupun semakin merasa menjadi beban bagi mereka, sambil merenung sejenak, meneteslah air mataku yang tak kuasa ku pendam dalam-dalam. Mungkin, karena isak tangisku yang terlalu keras hingga terdengar keluar. Kemudian, Hendra memanggilku keluar. Ku hapuskan air mata itu secepatnya, namun ternyata dia masih bisa membaca mataku yang masih berbekas air mata ini.
Dia bertanya padaku, ”kamu kenapa? Ga’ biasanya deh”.
Akupun menjawab,”tak apalah, hanya masalah kecil tentang memahami teman”.
Diapun menawarkan bantuan untuk tempat curhat, dan untuk meringankan bebanku juga akupun mau bercerita dan memintanya pendapat kepadanya. Setelah semua itu aku ceritakan, dia tertawa keras hingga membangunkan Rhefan dan Danu.
kenapa tertawa?” tanyaku heran.
Diapun menjawab dengan tersenyum, ”jangan kamu berpikiran seperti itu, kami di sini ikhlas membantumu, kami sudah menganggap kau sebagai keluarga kami sendiri kok, kitakan teman, tenang aja yap”.
Danu dan Rhefan pun heran, kenapa Hendra tertawa seperti itu. Hendra pun menceritakan semua yang aku ceritakan. Mereka pun tertawa mendengar itu, jujur aku senang mendengar jawaban Hendra tadi, dan tersipu malu karena mereka menertawakanku. Malam sudah larut, kami pun melanjutkan istirahat kami, aku pun dapat tidur lebih tenang setelah mendengar jawaban mereka.
Pagi harinya kami meneruskan perjalanan menuju puncak. Bagiku expedisi kami ini bukanlah perlombaan, namun untuk piknik, menikmati, dan mensyukuri keindahan ciptaan-Nya. Setiap langkah perjalanan aku anggap sebagai anugrah, karna semakin banyak makna kehidupan yang terdapat di dalam perjalanan ini. Bagaimana aku dapat mensyukuri segala anugrah yang berlimpah ini, rasa syukurku pun semakin tersirat atas nikmat yang Beliau berikan kepada kami.
Sesampainya di Plawangan, mata ini langsung disambut dengan pemandangan yang amatlah luar biasa. Danau Segara Anak ada di depan mata kami. Jauh di bawah sana dan tertutup oleh kabut, terdapat bunga Edelweis yang tumbuh bersebaran dimana-mana karena memang sedang musim mekar.
Subhanallah!” kata-kata itu selalu muncul dari bibirku.
Akhirnya kami pun merasakan air pelawangan.
sumpah! Seger banget” Danu pun berkata demikian.
Benar-benar pendakian yang amatlah bermakna bagiku. Sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak Rinjani itu, kami menuju tempat camp, aku dan Danu mendirikan tenda, sedangkan Rhefan dan Hendra mengambil air langsung menetes dari tebing itu.
menakjubkan!” terucap dari perkataan Hendra.
Air yang sangat segar dan begitu enak. Tenda kamipun menghadap ke Danau Segara Anak yang sering tertutup kabut. Kami pun beristirahat di dalam tenda tersebut, sambil masak-masak, dan melakukan banyak aktivitas lain. Kami pun semakin membaur dengan alam. Cuaca semakin dingin, dan anginnya pun sangat kencang. Pendakian ke puncak pun akan kami lanjutkan pada pukul dua dini hari untuk menghindari kabut tebal dan angin badai yang biasa terjadi pada siang hari atau pun waktu selain itu.
Setelah beberapa jam terlarut oleh mimpi, tiba saatnya untuk melanjutkan perjalanan. Tepatnya pukul dua dini hari, dinginnya suhu di sini mencapai kurang dari 9 C, aku mendaki dengan mengenakan jaket super tebal yang anti angin maupun air. Perjalanan mendaki kali ini benar- benar harus super hati-hati, apabila kurang hati-hati ke kanan sedikit saja maka kami dapat langsung terperosok ke Danau Segara Anak, sedangkan apabila kurang hati-hati di kiri jalur terdapat jurang yang sangat dalam. Aku merasa sangat tertantang, sekali saja aku kurang berhati-hati kanan-kiri maut menjemputku. Beratus-ratus meter ke atas kami sudah mendaki, namun bayangan puncak masih belum cukup jelas. Rasa lelahku semakin bertambah, letih pun merasuk di tubuhku, dahaga mengikat tenggorokanku. Entah mengapa, kakiku mulai goyah, perjalanan di atas batu krikil yang cukup licin dan curam. Tiba-tiba, kejadian membawa maut hampir menyerangku, letih yang ku rasa membuat kaki ini goyah, aku terjatuh dan terperosok ke jurang, untung saja ada sebatang pohon tua yang menahanku dan aku pun memegang erat pohon itu, ranselku terjatuh kedalam jurang yang amatlah dalam tersebut. Apabila ini memang takdirku untuk menyusul ransel itu, maka tolonglah hamba-Mu ini Tuhanku, berikanlah kebahagiaan kepada keluarga beserta teman-temanku yang telah mau menerimaku selama ini. Itulah pesan terakhirku. Tanganku mulai tak kuat memegang pohon tua itu. Tiba-tiba, datanglah Rhefan beserta Danu dan Hendra memberi pertolongan. Namun, tanganku benar-benar tak mampu menahan ini semua. Nyaris saja aku terperosok dalam jurang yang sangat dalam itu, aku sudah membayangkan apa nantinya tubuhku yang terjatuh, dan hancur berkeping-keping tergelincir ke bawah. Mujur sekali nasibku ini, Rhefan berhasil menggapai tanganku yang hampir melepas pohon tua itu. Tertolonglah aku, jantungku berdetak begitu kencang karna ketakutanku. Ku kira aku memang begitu beruntung, mungkin karna Rhefan panik juga, dan terburu-buru dia malah terperosok ke dalam jurang itu.
Rhefan! Rhefan! Jangan tinggalkan kami”. Aku teriak histeris beserta tangis yang amatlah dalam.
Danu dan Hendra pun tak bisa menolongnya. Pikiranku benar-benar kacau, air mataku tak kunjung berhenti. Aku menyesal, mengapa bukan aku saja yang ter jatuh dan kehilangan nyawaku.
Ya Tuhan, kenapa bukan aku? Kenapa malah Rhefan? Ini semua salahku” teriakanku disertai tangisan penyesalan.
sudahlah, mungkin semua itu sudah digariskan oleh Tuhan, semua ini bukan kesalahanmu, tenangkanlah dirimu” jawab Hendra yang kasian melihatku terlarut dalam penyesalan.
Perjalanan kami hampir sampai, tetapi kenapa harus ada kejadin seperti ini? Kenapa harus menghilangkan sebuah nyawa. Setelah pikiranku mulai tenang, kami meneruskan perjalanan hingga puncak. Puncak ini menjadi saksi kejadian perjuangan kami yang mengorbankan nyawa. Di puncak ini, aku merenungi kisah perjalanan kami. Rhefan, laki-laki yang pertama kali ku kenal, yang memberikanku motivasi, memberikanku keyakinan akan keberhasilaan, dan pernah menyelamatkan hidupku. Tapi, Rhefan kini telah tiada, semoga dia tenang di alam sana.
Rhefan, kami berhasil karnamu, kami tak kan samai sini tampamu” teriakanku di puncak Rinjani.
Setelah itu, kami menancapkan bendera Indonesia beserta batu bertuliskan Rhefan, kami menganggap kau abadi di atas Rinjani ini. Perjalanan pulang begitu berbeda, aku merasa sangat kehilangan, air mataku menetes di setiap jalan yang ku lewati. Setelah merenungi kejadian-kejadian yang aku lalui bersama mereka. Rhefan membuat aku mengerti apa itu arti kehidupan yang sesungguhnya. Arti sebuah kehidupan ialah dimana kita dapat berbagi dan memberikan sebuah kehidupan kepada orang lain yang benar-benar membutuhkan kehidupan.


NB: nii ntu tugas skul yg kudu slese sbelund pngambilan rapot.... hehew
bahagianya bisa nyelesein tugas nii... butuh waktu 3hari.... hehew...^_^

Jumat, 29 Mei 2009

pengen ke Lawu ^_^


Gunung Lawu


Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi. :)

Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.


Pendakian

Gunung Lawu sangat populer untuk kegiatan pendakian. Setiap malam 1 Sura banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak. Karena populernya, di puncak gunung bahkan dapat dijumpai pedagang makanan.

Pendakian standar dapat dimulai dari dua tempat (basecamp): Cemorokandang di Tawangmangu, Jawa Tengah, serta Cemorosewu, di Sarangan, Jawa Timur. Gerbang masuk keduanya terpisah hanya 200 m.

Pendakian dari Cemorosewu melalui dua sumber mata air: Sendang (kolam) Panguripan terletak antara Cemorosewu dan Pos 1 dan Sendang Drajat di antara Pos 4 dan Pos 5.

Pendakian melalui Cemorokandang akan melewati 5 selter dengan jalur yang relatif telah tertata dengan baik.

Pendakian melalui cemorosewu akan melewati 5 pos. Jalur melalui Cemorosewu lebih nge-track. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita akan sampai puncak lebih cepat daripada lewat jalur Cemorokandang. Pendakian melalui Cemorosewu jalannya cukup tertata dengan baik. Jalannya terbuat dari batu-batuan yang sudah ditata.

Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu alam. Pos ke4 baru direnovasi,jadi untuk saat ini di pos4 tidak ada bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos 4.

Di dekat pos 4 ini kita bisa melihat telaga Sarangan dari kejahuan. Jalur dari pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, tidak nge-track seperti jalur yang menuju pos 4. Di pos2 terdapat watu gedhe yang kami namai watu iris(karena seperti di iris).

Di dekat pintu masuk Cemorosewu terdapat suatu bangunan seperti masjid yang ternyata adalah makam.Untuk mendaki melalui Cemorosewu(bagi pemula) janganlah mendaki di siang hari karena medannya gag nguatin untuk pemula.

Di atas puncak Hargo Dumilah terdapat satu tugu.

Misteri gunung Lawu

Gunung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.

Konon gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Keraton Yogyakarta.

Setiap orang yang hendak pergi ke puncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar di pelaku diyakini bakal bernasib naas.

Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni: Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani.

Legenda gunung Lawu

Cerita dimulai dari masa akhir kerajaan Majapahit (1400 M) pada masa pemerintahan Sinuwun Bumi Nata Bhrawijaya Ingkang Jumeneng kaping 5 (Pamungkas). Dua istrinya yang terkenal ialah Dara Petak putri dari daratan Tiongkok dan Dara Jingga. Dari Dara Petak lahir putra Raden Fatah, dari Dara Jingga lahir putra Pangeran Katong.

Raden Fatah setelah dewasa agama islam berbeda dengan ayahandanya yang beragama Budha. Dan bersamaan dengan pudarnya Majapahit, Raden Fatah mendirikan Kerajaan di Glagah Wangi (Demak).

Melihat kondisi yang demikian itu , masygullah hati Sang Prabu. Sebagai raja yang bijak, pada suatu malam, dia pun akhirnya bermeditasi memohon petunjuk Sang Maha Kuasa. Dalam semedinya didapatkannya wangsit yang menyatakan bahwa sudah saatnya cahaya Majapahit memudar dan wahyu kedaton akan berpindah ke kerajaan Demak.

Pada malam itu pulalah Sang Prabu dengan hanya disertai pemomongnya yang setia Sabdopalon diam-diam meninggalkan keraton dan melanglang praja dan pada akhirnya naik ke Puncak Lawu. Sebelum sampai di puncak, dia bertemu dengan dua orang kepala dusun yakni Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Sebagai abdi dalem yang setia dua orang itu pun tak tega membiarkan tuannya begitu saja. Merekapun pergi bersama ke puncak Harga Dalem.

Saat itu Sang Prabu bertitah, "Wahai para abdiku yang setia sudah saatnya aku harus mundur, aku harus muksa dan meninggalkan dunia ramai ini. Dipa Menggala, karena kesetiaanmu kuangkat kau menjadi penguasa gunung Lawu dan membawahi semua mahluk gaib dengan wilayah ke barat hingga wilayah gunung Merapi/gunung Merbabu, ke timur hingga gunung Wilis, ke selatan hingga Pantai selatan , dan ke utara sampai dengan pantai utara dengan gelar Sunan Gunung Lawu. Dan kepada Wangsa Menggala, kau kuangkat sebagai patihnya, dengan gelar Kyai Jalak.

Tak kuasa menahan gejolak di hatinya, Sabdopalon pun memberanikan diri berkata kepada Sang Prabu: Bila demikian adanya hamba pun juga pamit berpisah dengan Sang Prabu, hamba akan naik ke Harga Dumiling dan meninggalkan Sang Prabu di sini.

Singkat cerita Sang Prabu Brawijaya pun muksa di Harga Dalem, dan Sabdopalon moksa di Harga Dumiling. Tinggalah Sunan Lawu Sang Penguasa gunung dan Kyai Jalak yang karena kesaktian dan kesempurnaan ilmunya kemudian menjadi mahluk gaib yang hingga kini masih setia melaksanakan tugas sesuai amanat Sang Prabu Brawijaya.

Obyek wisata

Obyek wisata di sekitar gunung Lawu antara lain:

Minggu, 24 Mei 2009

cobalah mengerti

aku takkan pernah berhenti
akan terus memahami
masih terus berfikir
bila harus memaksa
atau berdarah untukmu
apapun yang kurasakan
mencoba menerimaku

dan kamu hanya perlu terima
dan tak harus memahami
dan tak harus berfikir
hanya perlu mengerti
aku bernafas untukmu
jadi tetaplah disini
dan mulai menerimaku

cobalah mengerti
semua ini mencari arti
selamanya takkan berhenti
inginkan rasakan
pintu ini menjadi satu
biar waktu yang memisahkan

cobalah mengerti
semua ini mencari arti
selamanya takkan berhenti
inginkan rasakan
pintu ini menjadi satu
biar waktu yang memisahkan

cobalah mengerti
semua ini mencari arti
selamanya takkan berhenti
inginkan rasakan
pintu ini menjadi satu
biar waktu yang memisahkan

Selasa, 10 Maret 2009

apa sih arti sahabat???

Sahabat. Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.

Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Saya sudah ngerasain pahitnya persahabatan ketika saya bilang dia sahabat saya, ternyata dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang jatuh, dia malah meninggalkan karena merasa ga ada yang bisa diberikan oleh saya.

Cuma segitu arti persahabatan ??

Suatu hari saya meyatakan A adalah sahabat saya. Ketika A ditanyakan, siapa sahabat kamu, A menjawab B, C, D, namun tidak menyebutkan nama saya. Dari sini saya mencoba memikir ulang. Apakah saya bukan termasuk sahabatnya? Apa saya bukan sahabat yang baik? Hal ini sering terbesit dalam pikiran saya Teman saya banyak. Saya pergi dengan teman-teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat saya? Karena terkadang teman untuk hang out berbeda dengan sahabat.

Ada seorang sahabat saya mengirim sms pernyataan, “Saya nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalo dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Damn! Itu benar-benar merasuk ke hati saya. Itulah kata-kata yang saya cari. Saya tidak butuh pernyataan apa-apa. Tapi ketika ada orang menyebutkan nama saya, ia akan bilang “Chika adalah sahabat saya”. Saya nggak perlu menyebutkan siapa-siapa aja sahabat saya, because you know who you are. Buat saya, sahabat adalah orang yang menganggap saya sebagai sahabat. Kita tidak perlu nyebutin sahabat saya adalah A, B, C, D, E. Karena 1 nama saja terlupakan, orang itu pasti akan sedih. Begitupun sebaliknya. Kalo sahabat kamu menyebutkan nama-nama sahabatnya namun lupa untuk menyebutkan nama kamu, kamu pasti sedih. Karena itu saya cuma bisa dibilang orang-orang yang merupakan sahabat saya adalah orang-orang yang menganggap saya sebagai sahabat.

Berikut adalah kutipan pernyataan dari seorang sahabat:

Seorang teman tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Dan kita akan berasa deket dengan dia walaupun ga ketemu dan ga kontak dalam waktu yang lama. Karena pertemanan itu pada dasarnya dari ikatan hati. Ga bakal ilang walaupun dimensi jarak memisahakan kita. Kita harus mengkui bagaimanapun juga kita ga bisa menghilangkan dia dari hati kita. Dan tanpa teman, kita ga akan seperti sekarang ini.

gie says:

“Manusia selalu hidup berkelompok. Tiada manusia yang dapat hidup dalam kesendirian. Apabila ada, maka manusia tersebut benar-benar mahluk yang malang dan hidupnya tentu tidak berwarna.”